Mencegah Pemalsuan

Bayangkan saja Anda pengurus kegiatan sosial yang sedang menggalang dana.

Anda mengerahkan relawan untuk mencari dana, penyumbang mendapatkan kuitansi konvensional.

Bagaimana jika ada oknum yang berpura-pura menjadi relawan tapi sumbangan masuk ke kantongnya sendiri?

Dengan kuitansi ber-QR, orang bisa scan untuk mengecek apakah sumbangannya benar-benar sudah masuk ke panitia.

Dulu, pemalsu tidak bisa membuat stempel yang identik karena pembuatannya serba manual.

Sekarang, cukup difoto/scan, dengan mudah orang bisa memalsukan stempel dan tanda tangan.

Untuk hoax menjatuhkan nama perusahaan, untuk menipu para pencari kerja, dll.

Dengan dokumen ber-QR, orang bisa membuktikan keaslian surat resmi

Sertifikat hanya berupa JPG? Siapa mau percaya?

Beda cerita jika ada QR Code-nya.

Tinggal scan, terhubung ke website panitia.

Pihak terkait mudah memastikan keabsahannya.